Selasa, 26 Juni 2012

RUJUK

RUJUK

  1. Pengertian Rujuk

    Rujuk menurut bahasa artinya kembali, sedangkan menurut istilah adalah kembalinya seorang suami kepada mantan istrinya dengan perkawinan dalam masa iddah sesudah ditalak raj'i. sebagaimana Firman allah dalam surat al-baqarah :228

    "Dan suami-suaminya berhak merujukinya dalam masa menanti itu, jika mereka(para suami) itu menghendaki islah". (Q.S.Al-Baqarah:228)

    Bila sesorang telah menceraikan istrinya, maka ia dibolehkan bahkan di anjurkan untuk rujuk kembali dengan syarat keduanya betul-betul hendak berbaikan kembali (islah). Dalam KHI pasal 63 bahwa Rujuk dapat dilakukan dalam hal:

    a. Putusnya perkawinan karena talak, kecuali talak yang telah jatuh tiga kali atau talak yang di jatuhkan qabla al dukhul.

    b. Putus perkawinan berdasarkan putusan pengadilan dengan alasan atau alasan-alasan selain zina dan khuluk.


     

  2. Syarat Rujuk

    a) Saksi untuk rujuk

    Fuqaha berbeda pendapat tentang adanya saksi dalam rujuk, apakah ia menjadi syarat sahnya rujuk atau tidak. Imam malik berpendapat bahwa saksi dalam rujuk adalah disunnahkan, sedangkan Imam syafi'I mewajibkan. Perbedaan pendapat ini disebabkan karena pertentangan antara qiyas dengan zahir nas Al-qur'an yaitu:

    "…….dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil….."

    Ayat tersebut menunjukan wajibnya mendatangkan saksi. Akan tetapi pengkiasan haq rujuk dengan hak-hak lain yang diterima oleh seseorang, menghendaki tidak adanya saksi. Oleh karena itu, penggabungan antara qiyas dengan ayat tersebut adalah dengan membawa perintah pada ayat tersebut sebagai sunnah.

    b) Belum habis masa iddah

    c) Istri tidak di ceraikan dengan talak tiga

    d) Talak itu setelah persetubuhan

    Jika istri yang telah di cerai belum perah di campuri, maka tidak sah untuk rujuk, tetapi harus dengan perkawinan baru lagi.


     

  3. Rukun Rujuk

    1) Suami yang merujuk

    Syarat-syarat suami sah merujuk:

    a) Berakal

    b) Baligh

    c)Dengan kemauan sendiri

    d) Tidak di paksa dan tidak murtad

    2) Ada istri yang di rujuk

    Syarat istri yang di rujuk:

    a) Telah di campuri

    b) Bercerai dengan talak bukan dengan fasakh

    c) Tidak bercerai dengan khuluk

    d) Belum jatuh talak tiga.

    e) Ucapan yang menyatakan untuk rujuk.

    3). Kedua belah pihak (mantan suami dan mantan istri) sama-sama suka, dan yakin dapat hidup bersama kembali dengan baik.

    4) Dengan pernyataan ijab dan qabul

D. Hukum Rujuk

1. Wajib apabila Suami yang menceraikan salah seorang isteri-isterinya dan dia belum menyempurnakan pembahagian giliran terhadap isteri yang diceraikan itu.

2. Haram Apabila rujuk itu menjadi sebab mendatangkan kemudaratan kepada isteri tersebut.

3. Makruh Apabila perceraian itu lebih baik diteruskan daripada rujuk.

4. Makruh Apabila perceraian itu lebih baik diteruskan daripada rujuk.

5. Sunat Sekiranya mendatangkan kebaikan.


 

E. Hikmah Rujuk

1) Dapat menyambung semula hubungan suami isteri untuk kepentingan kerukunan numah tangga

2) Membolehkan seseorang berusaha untuk rujuk meskipun telah berlaku perceraian.

3) Membolehkan seseorang berusaha untuk rujuk meskipun telah berlaku perceraian

 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar